20.11.09

Contoh Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal SD

Peningkatan relevansi pendidikan merupakan salah satu dari empat strategi pokok pengembangunan pendidikan nasional. Pemerintah telah berusaha untuk meningkatkan relevansi pendidikan, antara lain melalui pengembangan kurikulum muatan lokal, namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Oleh karena itu pengembangan kurikulum muatan lokal masih perlu ditingkatkan dan disempurnakan. Untuk kepentingan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan menyempurnakan kurikulumnya, menambah fasilitas dan sumber belajar, maupun meningkatkan kemampuan guru.


Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model desain kurikulum muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk diajarkan di sekolah dasar dari kelas IV sampai dengan kelas VI, sesuai dengan aspek proses pengembangan kurikulum. Pengambilan tema di atas berangkat dari suatu pemikiran bahwa kualitas kurikulum muatan lokal sekolah dasar sangat rendah bila dibandingkan dengan kurikulum pelajaran lainnya. Kenyataan tersebut apabila terus dibiarkan akan berdampak negatif bagi nilai-nilai budaya daerah serta bagi kualitas pendidikan di masa yang akan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dan prosedur/langkah-langkah yang diambil terbagi dalam 3 tahap yaitu (1) Studi Pendahuluan, (2) Perencanaan Model, dan (3) Uji Coba dan Perbaikan.

Hasil penelitian melahirkan beberapa kesimpulan:
Pertama, Kurikulum muatan lokal yang ada masih belum maksimal, input penyusunannya belum memperhatikan konsep pengembangan kurikulum, proses penyusunannya belum terencana, dan produknya belum mewakili dari seluruh budaya dan kebutuhan daerah. 
Kedua, kurikulum muatan lokal pada SD Negeri Tanjungpinang perlu dilakukan pengembngan model desain kurikulumnya didasarkan pada ide atau pemikiran yang dilandasi konsep pengembangan kurikulum muatan lokal yang berdasarkan perkembangan kurikulum, mengacu pada proses yang benar dan produk kurikulum mudah untuk dilaksanakan. 
Ketiga, Efektivitas dan efisiensi pengembangan model kurikulum mampu menempatkan guru sebagai fasilitator, motivator, mediator dan evaluator bagi siswa dalam proses pembelajaran dalam upaya mengembangkan keterampilan sosialnya. 
Keempat, Implementasi kurikulum muatan lokal di sekolah membutuhkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien dan didukung oleh sumber daya berkualitas, sehingga tujuan yang inginkan dapat dicapai. 
Kelima, Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kurikulum muatan lokal budaya daerah, cukup signifikan artinya dapat meningkatkan pemahaman dibandingkan sebelum adanya pengembangan model. 

Adanya peningkatan proses pembelajaran baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pengembangan model kurikulum muatan lokal mutlak dibutuhkan. Pengembangan tersebut perlu dilakukan secara sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh tim yang proporsional dan profesional dalam bidang kurikulum. Selanjutnya dalam pelaksanaan kurikulum harus efektif dan efisien, sehingga menghasilkan pengetahuan yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.

sumber: http://pk.sps.upi.edu/abstrakpk/abstrakpk04.html

0 komentar:

Posting Komentar