9.11.09

Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi
Menurut Syaiful Bahri Djamrah memberikan definisi motivasi adalah “sesuatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”.
Zakiah Darajat: “We may now define motivation, in a pedagogical sense, as the concious effort on the part of the teacher to establish in student motives leading to sustained activity toward the learning goals”. Artinya, motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif- motif pada diri murid yang menunjang kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar.
Ada bermacam-macam teori motivasi, salah satu teori yang terkenal kegunannya untuk menerangkan motivasi siswa adalah yang dekembangkan oleh Maslow bahwa tingkah laku manusia dinagkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi Moslow ke dalam tujuh katerogi yang harus dipenuhi antara lain: kebutuhan fisiologis, rasa aman, kebersamaan dan cinta, status penghargaan aktualisasi diri, kebutuhan self-actualisation, kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah yang menurut Moslow yang mempu memotivasi tingkah laku individu.
Hubungannya dengan motivasi, untuk membangkitkan gairah belajar anak didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan guru yaitu:
1) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar;
2) Menjelaskan secara konkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran;
3) Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai anak didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari;
4) Membentuk kebiasaan belajar baik;
5) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individu maupun kelompok;
6) Mengunakan metode yang bervariasi.
Dalam perspektif kognitif, motivasi ini lebih signifikan bagi siswa karena lebih murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru.

0 komentar:

Posting Komentar