20.11.09

Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk perilaku dan kepribadian individu sesuai dengan prinsip-prinsip dan konsep Islam dalam mewujudkan nilai-nilai moral dan agama sebagai landasan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Akan tetapi, dalam realisasinya di lapangan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan, baik dalam proses maupun hasil pembelajaran siswa.


Ada beberapa hal yang menjadi kendala, di antaranya: (1) rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI; (2) materi pembelajaran PAI masih berorientasi pada kemampuan kognitif dan kurang dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik); (3) terbatasnya sikap dan pemahaman guru agama dalam pengembangan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa (student centered), sehingga pembelajaran masih berjalan secara konvensional; dan (4) terbatasnya sarana dan prasarana penunjang belajar. Oleh karena itu perlu dikembangkan sebuah model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif, kreatif, demokratis, kolaboratif dan konstruktif, salah satunya dengan pengembangan model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil, mempelajari materi pelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif. 

Model pembelajaran ini menganut prinsip saling ketergantungan, tanggung jawab perseorangan, interaksi tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses secara kelompok.
Dengan menggunakan metode Research and Development di kelas 2 pada 3 SLTP di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pengembangan model pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Pendididikan Agama Islam memfokuskan pada masalah pengembangan model dengan menggunakan 5 domain bidang teknologi pembelajaran yang mencakup desain, pengembangan, penggunaan, manajemen, dan evaluasi untuk melihat keberhasilan penerapan model dan meningkatkan kemampuan siswa dalam proses dan hasil belajar baik secara individual maupun kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan antara sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif, menunjukkan hasil belajar yang signifikan, dimana rata-rata prestasi belajar sesudah penerapan pembelajaran kooperatif lebih besar dari nilai sebelumnya. Hal ini didukung pula oleh peningkatan aktivitas dalam proses pembelajaran, siswa lebih bermotivasi dan memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat, pertanyaan dan koreksi, tumbuhnya sikap kritis, kolaboratif, demokratis dan inovatif dalam menyikapi persoalan yang dihadapi pada saat pembelajaran. Di lain pihak, kreativitas dan performansi guru menunjukkan perbaikan yang berarti baik dalam menyusun perencanaan, penggunaan teknologi pembelajaran, pelaksanaan maupun pengembangan sistem evaluasi yang dilakukan. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif dapat dijadikan salah satu alternatif pendekatan yang cocok untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SLTP.

0 komentar:

Posting Komentar