Learning being a journey, not a destination (Bilveer Singh, 2004). Filosofi ini nampaknya perlu terus disampaikan kepada kita semua untuk memberikan kesadaran bahwa pembelajaran adalah sebuah proses dan bukan sekedar tujuan. Sebagai sebuah proses maka pembelajaran akan dilakukan terus menerus dan sebenarnya tidak akan pernah berhenti selama kita masih hidup (life-long learning).
Model pembelajaran aktif-reflektif pada prinsipnya adalah menggabungkan model pembelajaran aktif (active learning) dan model pembelajaran reflektif (reflective learning). Model pembelajaran aktif-reflektif ini juga mencoba mengadopsi model pedagogi ignasian. Model pembelajaran ini nampaknya cocok untuk diterapkan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dalam upaya menciptakan atau menghasilkan lulusan atau insan yang unggul dan humanis.
Secara pedagogis pembelajaran aktif (active learning) adalah proses pembelajaran yang tidak hanya didasarkan pada proses mendengarkan dan mencatat. Menurut Bonwell dan Eison (1991) pembelajaran aktif adalah melibatkan mahasiswa dalam melakukan sesuatu dan berpikir tentang apa yang mereka/mahasiswa lakukan. Menurut Simons (1997) pembelajaran aktif memiliki dua dimensi, yaitu pembelajaran mandiri (independent learning) dan bekerja secara aktif (active working). Independent learning merujuk pada keterlibatan mahasiswa pada pembuatan keputusan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan. Active working merujuk pada situasi dimana pembelajar/mahasiswa ditantang untuk menggunakan kemampuan mentalnya saat melakukan pembelajaran. Pembelajaran aktif mendasarkan pada asumsi bahwa pembelajaran pada dasarnya adalah pencarian secara aktif pengetahuan dan setiap orang belajar dengan cara yang berbeda (Meyers dan Jones, 1983)
Pembelajaran reflektif (reflective learning) memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan analisis atau pengalaman individual yang dialami dan memfasilitasi pembelajaran dari pengalaman tersebut. Pembelajaran reflektif juga mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif, mempertanyakan sikap dan mendorong kemandirian pembelajar. Pembelajaran reflektif melihat bahwa proses adalah produk dari berpikir dan berpikir adalah produk dari sebuah proses (Donald F. Favareau, 2005).
Pembelajaran aktif-reflektif pada dasarnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan melibatkan pengalaman dirinya sebagai bahan pembelajaran untuk membantu dalam membentuk sebuah pengetahuan dan merangsang peserta didik untuk berpikir kreatif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan nyata dalam kehidupan. Pembelajaran aktif-reflektif juga menghargai keunikan dan kemampuan individu dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif-reflektif akan sangat membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya secara utuh sebagai sebuah pribadi, karena pengetahuan yang diperoleh peserta didik bukan hanya berasal dari pengetahuan atau teori orang lain akan tetapi juga dibantu dengan pengalaman nyata dari diri peserta didik. Kondisi pembelajaran tersebut akan sangat membantu dalam pembentukan pribadi yang dewasa, mandiri dan kreatif.
Model pembelajaran aktif-reflektif juga sejalan dengan arah dasar pendidikan yaitu proses seseorang men-transformasi-kan diri dg terus menerus dan terpadu utk membangun harapan makin jadi manusia yg mandiri dalam kebersamaan (inkorporasi) dengan alam, manusia lain dan akhirnya dengan allah sendiri (Mardiatmadja, 2006).
Dalam penerapannya di kelas model pembelajaran ini pada dasarnya meminta semua pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran yaitu dosen dan mahasiswa untuk memiliki kemampuan merefleksikan pengalaman dan kemauan untuk membagikan pengalaman tersebut dalam proses pembelajaran di kelas. Dosen diharapkan membagikan pengalaman yang diperoleh pada saat melakukan penelitian, pengabdian pada masyarakat dan juga pengalaman hidup sehari-hari yang relevan dengan topik matakuliah kepada mahasiswa. Demikian juga mahasiswa dapat membagikan pengalamannya kepada seluruh kelas. Dengan proses tersebut diharapkan baik dosen dan mahasiswa dapat menajdi pribadi pembelajaran sepanjang hayat dan lebih independen.
0 komentar:
Posting Komentar